Kategori
- ANDROID (1)
- ANTIVIRUS (4)
- BLACKBERRY (1)
- Cerita Silat (70)
- COMPRESSION TOOLS (3)
- CPNS 2013 (22)
- Debuggers/Decompilers/Disassemblers (1)
- FREE SOFTWARE (14)
- Games (5)
- MOBILES SOFTWARE (1)
- Nokia (1)
- OFFICE SUITES (1)
- Pendekar Pemanah Rajawali Sakti (3)
- SCREENSAVERS (5)
- SE CHIE WU CIAT – KISAH LIMA JAGO LUAR BIASA DUNIA PERSILATAN (61)
- SOAL-SOAL (19)
- WINDOWS THEMES (3)
- WINDOWS WIDGETS (5)
Blog Archive
-
▼
2013
(121)
-
▼
June
(121)
- Nokia Asha 308 Tastes Software Update 8.13
- BlackBerry 10.2 SDK OS Support untuk Android 4.2.2...
- Crystal Security 2.4.5.31 / 3.0.0.59 Beta
- AVANSI Antivirus 2013 4.03.0013
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 61 == TAMAT == )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 60 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 59 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 58 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 57 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 56 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 55 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 54 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 53 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 52 : JILID 18 )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 51 KEDATANGAN ANG CIT...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 50 TOK CUN HOA SI ORA...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 49 PERTARUNGAN DUA JA...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 48 ORANG BERMUKA BURUK )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 47 ANG BIAN SI ORANG ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 46 KELICIKAN AUWYANG ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 45 RENCANA AUWYANG HO...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 44 DITOLONG SI ORANG ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 43 TIPU DAYA AUW YANG...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 42 PERTARUNGAN MELAWA...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 41 PEMUDA BERBAJU KUN...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 40 LIE SIU MEI SI GAD...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 39 SI WAJAH EMPAT ARW...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 38 ONG TIONG YANG )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 37 TIGA DEWA DARI GUN...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 36 KISAH CIE THIO SI ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 35 OEY YOK SU DI JADI...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 34 RENCANA MEMBASMI ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 33 TOAN HONGYA TERCUL...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 32 DI TOLONG SIAN HO ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 31 AKSI SI NENEK PENG...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 30 TOAN HONGYA LENYAP...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 29 SI NENEK CANTIK )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 28 MENJALIN SEBUAH PE...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 27 MENGHAJAR PENCOPET )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 26 ILMU PUKULAN GELED...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 25 ULAR PUALAM EMAS =...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 24 HEK WAN SI PENAMBA...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 23 MAHLUK DALAM KOLAM...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 22 LAM SIANG CIN JIN )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 21 TOAN HONGYA MENCAR...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 20 TOAN HONGYA KAISAR...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 19 ILMU ARWAH DINGIN ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 18 MENINGGALKAN PULAU...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 17 BERUSAHA MELARIKAN...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 16 MENOLAK DIJADIKAN ...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 15 MENGADU ILMU )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 14 SIAN HO SI DEWI AP...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 13 LU LIANG CWAN PENG...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 12 TERDAMPAR DI PULAU...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 11 OEY YOK SU MENINGG...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 10 PESAN TERAKHIR SAN...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 09 SAM TONG SINKANG =...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 08 PANGCU KAY PANG MU...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 07 SAHABAT ATAU MUSUH...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 06 TANG CUN LIANG TOC...
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 05 OEY YOK SU )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 04 AUW YANG HONG )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 03 HA-MO-KANG )
- 5 Jagoan Luar Biasa ( BAGIAN 02 ANG CIT KONG )
- 5 Jagoan Luar Biasa (BAGIAN 01 ANG-TOA)
- SpongeBob SquarePants
- Ambidextrous 3
- Lake Of Roaches 1.0: Free Download
- Platomatic 1.1 Alpha
- OpenTTD 1.3.1 / Nightly r25393
- Pendekar Pemanah Rajawali Sakti 1 (Bagian Tiga)
- Pendekar Pemanah Rajawali Sakti 1 (Bagian dua)
- Pendekar Pemanah Rajawali Sakti 1 (Bagian pertama)
- Wong Fei-hung
- 7 pendekar Coan Cin (Quan Zhen)
- Ong Tiong Yang (Wang ChongYang) pendiri aliran Coa...
- Bodhi Dharma (biksu DaMo/Tat Mo Cou Su)]
- 7 Pendekar Antagonis Terkuat Dunia Persilatan vers...
- Oey Yok Su
- Latihan Soal CPNS Wartegg Test
- Latihan Soal CPNS Persamaan Kata
- Latihan Soal CPNS Reading
- Latihan Soal CPNS Tes Padanan Hubungan
- Latihan Soal CPNS Test Menggambar
- Latihan Soal CPNS Tes Logika Formil
- Latihan Soal CPNS Tes koran
- Latihan Soal CPNS Bakat Skolastik
- Latihan Soal CPNS Arismetik
- Latihan Soal CPNS Lawan Kata
- Latihan Soal CPNS PemKab
- Latihan Soal CPNS Psikotes 1
- Latihan Soal CPNS Psikotes 2
- Latihan Soal CPNS Psikotes 3
- Kumpulan Latihan Soal CPNS 2
- Kumpulan Latihan Soal CPNS 1
- Latihan soal CPNS Sejarah Nasional Indonesia
- Latihan Soal CPNS Bahasa Inggris
- Latihan Soal CPNS Bahasa Indonesia
- 60.000 Lowongan PNS mulai Agustus 2013
- Passing Grade Tetap Diberlakukan dalam Rekrutmen C...
-
▼
June
(121)
Powered by Blogger.
Wednesday, June 12, 2013
10:20 PM | Posted by
walkeduwal |
Edit Post
DENGAN memperoleh petunjuk dari Lam Siang Cinjin, ia
memiliki kepandaian yang lebih tinggi, karena dengan latihan-Iatihannya itu ia
memperoleh kemajuan yang pesat sekali.
Sedangkan dihari-hari berikutnya, negeri Tailie juga banyak
didatangi orang-orang rimba persilatan yang memiliki kepandaian tinggi, namun
semua itu tidak ada yang cocok dihati Toan Hongya, dimana kepandaian jago-jago
yang singgah dinegeri Tailie hanya merupakan jago-jago yang memiliki kepandaian
tidak lebih tinggi dari Toan Hongya sendiri.
Padahal Toan Hongya tidak menyadari, bahwa kemajuannya yang
pesat adalah berkat petunjuk yang diberikan Lam Siang Cinjin.
Banyak para jago-jago rimba persilatan yang diuji oleh Toan
Hongya.
Setiap kali Toan Hongya menerima laporan dari para siewienya
yang memiliki tugas istimewa itu, segera ia menyamar dan dimalam harinya
bertempur dengan pendatang asing itu. Dan umumnya Toan Hongya menang.
Tidak ada seorangpun dari pecundang-pecundangnya itu yang
mengetahui bahwa yang menguji mereka adalah Kaisar negeri Tailie itu sendiri.
Mereka hanya menduga seorang pemuda rimba persilatan biasa saja.
Dengan kemenangan-kemenangan yang selalu diperolehnya itu,
Toan Hongya juga menyadarinya bahwa ia sudah tidak bisa berguru pada jago-jago
biasa saja, setidaknya ia harus mencari seorang guru yang benar-benar memiliki
kepandaian tinggi, disamping itu juga ia harus benar-benar melatih diri untuk
mencapai tingkat kesempurnaan, baik ilmu sinkang maupun ginkang dan jaga ilmu
pukulannya. Semua itu dilatih oleh Toan Hongya dengad giat.
Tetapi pada malam itu, diwaktu kentongan pertama terdengar,
Toan Hongya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Hawa udara sangat panas.
Toan Hongya telah keluar, dari kamarnya ia berjalan
ditamannya untuk mencari udara segar.
Udara benar-benar panas dan angin tidak ada sama sekali,
pohon-pohon beku dan tidak bergerak sama sekali, walaupua rembulan tampak
bersinar suram diatas langit.
Toan Hongya telah melangkah perlahan-lahan ketaman bunga
istana, ia berdiri disisi kolam yang cukup besar itu, mengawasi air yang
berkilauan tertimpah cahaya rembulan.
Disaat itu, entah mengapa Toan Hongya jadi berhasrat hendak
melatih diri.
Dia telah bersilat dengan ilmu pukulan yang dimilikinya.
Karena sekarang sinkangnya memang telah memperoleh kemajuan,
maka angin pukulannya itu menderu-deru keras dan kuat.
Sedang Toan Hongya melatih diri, tiba-tiba dia mendengar
suara sesuatu.
Waktu Toan Hongya menoleh, ia jadi terkejut, karena dari
dalam air kolam itu telah melompat keluar suatu mahluk yang berukuran panjang.
Mahluk itu menyerupai seekor ular yang besar dan panjang.
Namun mahluk itu kemudian telah lenyap menyelam kedalam air
kolam lagi.
Toan Hongya jadi menghentikan latihannya, ia berdiri
tertegun mengawasi kolam tersebut.
Tetapi mahluk yang tadi melompat kepermukaan air kolam,
tidak muncul lagi.
Toan Hongya jadi heran dan ingin sekali mengetahui,
sesungguhnya mahluk apa yang terdapat didalam kolam itu.
Maka keesokan paginya, ia telah memanggil beberapa orang
pengurus taman dan menanyakan perihal mahluk yang menyerupai ular yang besar
dan panjang itu.
Namun tidak ada seorangpun diantara pengurus taman itu yang
mengetahui bahwa didalam koIam itu terdapat mahluk yang disebutkan oleh Toan
Hongya.
Toan Hongya telah menegaskan bahwa ia melihat tegas mahluk
itu, dan menyatakan juga mahluk itu memang melompat muncul dari dalam kolam.
Maka dua orang pembantu pengurus taman, yang biasanya
mengurus kejernihan air kolam itu, telah memperoleh tugas untuk membersihkan
kolam itu dan mencari mahluk tersebut.
Pagi itu juga, kedua orang pengurus taman itu telah
mengeringkan kolam tersebut, yang airnya dikuras dan dikeringkan.
Tetapi mahluk yang dicari itu tidak berhasil mereka jumpai.
Bahkan waktu kolam itu telah dikeringkan, tokh tetap saja
mahluk yang nnereka cari itu tidak berhasil ditemukan.
Mereka hanya menemukan sebuah lobang yang cukup besar
disebelah kanan dari dasar kolam itu. Maka besar dugaan mereka mahluk tersebut
bersembunyi dilobang itu.
Maka kedua orang pengurus kolam itu telah menutup lobang itu
dan merapihkannya, agar mahluk yang dikatakan Toan Hongya tidak bisa muncul
kembali.
Peristiwa mahluk yang menyerupai seekor ular itu akhirnya
telah dilupakan, dua bulan telah lewat dan tidak pernah seorangpun yang melihat
lagi mahluk tersebut.
Tetapi sore itu Toan Hongya merasakan tubuhnya panas sekali,
ia bermaksud mandi dikolam itu.
Maka pergilah Toan Hongya dengan diiringi oleh tiga orang
pelayan yang melayaninya, kekolam tersebut.
Dan dengan riang Toan Hongya berenang kesana kemari didalam
kolam itu.
Waktu Toan Hongya tengah berenang dengan hati bersuka-cita
dan riang gembira, saat itu Kaisar ini merasakan jari kaki kanannya sakit
sekali, seperti digigit sesuatu.
Segera Toan Hongya menyelam kedalam air kolam itu, dan
hatinya jadi terkejut.
Justru waktu itu ia melihat seekor mahluk yang panjang dan
besar, yang menyerupai seekor ular.
Toan Hongya tidak menjadi gugup, ia berusaha untuk berenang
naik kepermukaan air kolam dengan cepat.
Tetapi raja ini terlambat, sebab mahluk itu telah melibat
tubuh Toan Hongya dengan kuat sekali.
Karena tidak ada jalan lain, Toan Hongya berusaha memberikan
perlawanan terhadap libatan mahluk yang menyerupai seekor ular itu.
Dan mereka jadi bergumul didalam air.
Ketiga orang pelayan Kaisar jadi terkejut, mereka melihat
Kaisar mereka seperti tengah bergumul dengan sesuatu mahluk.
Segera salah seorang diantara mereka memberitahukan pengawal
Kaisar.
Tetapi karena Kaisar tengah dilibat oleh mahluk itu, dengan
sendirinya sulit sekali memberikan pertolongan kepada Kaisar.
Toan Hongya sendiri yang pinggangnya dilibat mahluk yang
menyerupai ular itu, merasakan kesakitan yang sangat, bahkan raja ini juga
meayadarinya jika sampai ia lebih lama lagi dilibat demikian, tentu akhirnya
tulang-tulang pinggangnya akan hancur berpatahan dan iapun akan terbinasa.
Karena itu, Toan Hongya telah berusaha mempergunakan seluruh
tenaga yang ada padanya untuk membuka libatan itu.
Namun Toan Hongya tidak berhasil.
Napasnya juga telah menyesak, karena mahluk itu masih terus
melibatnya.
Toan Hongya jadi mengeluh juga.
Namun dalam keadaan terdesak seperti itu, dimana jiwanya
terancam, disaat itulah Toan Hongya teringat akan sesuatu, maka segera ia
mendekati mulutnya keleher binatang itu, malah membuka mulutnya lebar-lebar dan
mengigit leher binatang tersebut.
Binatang yang menyerupai ular itu sepertj kaget dan
kesakitan.
la telah meronta dan memperkeras lilitan dipinggang nya Toan
Hongya.
Walaupun menderita kesakitan yang luar biasa, Toan Hongya
tetap bertahan, ia terus mrnggigit keras leher binatang itu, dan mulutnya
dirasakan dapat mencicipi sesuatu yang asin dan amis.
KARENA telah nekad, Toan Hongya menghisap darah binatang
tersebut, karena dipikir juga oleh Toan Hongya, jika darah binatang yang
menyerupai ular itu dapat dihisapnya habis pasti binatang itu akan lemas dan
akhirnya ke habisan tenaga serta mati.
Entah berapa banyak darah yang telah dihisap oleh Toan
Hongya, Toan Hongya sendiri tidak mengetahuinya. Sampai akhirnya Toan Hongya
merasakan pandangan matanya gelap dan to naganya seperti lenyap.
„Habislah aku kali ini…….. tentu aku akan terbinasa oleh
binatang celaka ini…!” pikir Kaisar tersebut, dan ia tidak bisa berpikir lebih
jauh, sebab Toan Hongya telah tidak sadarkan diri…… pingsan.
Waktu Toan Hongya membuka matanya, ia memperoleh kenyataan
dirinya berada diatas pembaringan yang empuk, pembaringannya. Toan Hongya
melompat duduk dipembaringannya tersebut sambil mengawasi keadaan disekitar
kamar itu, dia mengeluh sakit pada pinggangnya dan cepat2 merebahkan dirinya
kembali.
Seorang pelayan yang menunggui diluar pintu ruangan kamar
kaisar tersebut, mendengar keluhan perlahan dari rajanya, segera ia melangkah
masuk sambil memperlihatkan wajah yang ber-seri2.
„Hongya telah bangun ?” tanyanya dengaan sikap yang hormat.
Toan Ceng mengeluh perlahan, kemudian tanyanya : „Apa yang
telah terjadi ?”
Pelayan itu menceritakan, waktu Toan Hongya tengah bergumul
dengan ular itu, justru beberapa orang pengawal keselamatan raja itu telah
terjun masuk kedalam kolam. untuk memberikan pertolongan.
Namun disaat itu justru Toan Hongya telah tidak sadarkan
diri.
Maka cepat2 para pengawal itu membawa Toan Hongya keatas,
sedangkan binatang yang besar dan panjang menyerupai seekor ular atau seekor
ular naga itu, mengambang, binasa juga, karena akibat gigitan Toan Ceng,
binatang itu telah mengeluarkan darah yang sangat banyak sekali.
Para pengawal itu juga telah membawa bangkai binatang
tersebut keatas, untuk nanti diperlihatkan kepada kaisar mereka. Namun untuk
segera menyadari raja mereka, yang tentunya menderita perasaan terkejut dan
juga letih, dua orang tabib istana yang pandai telah dipanggil.
Setetah diperiksa, tabib itu menyatakan bahwa Toan Hongya
tidak berada dalam bahaya, hanya pingsan karena letih saja.
Itulah sebabnya semua orang2 istana bisa bernapas lega, dan
Toan Hongya telah direbahkan dipembaringan dalam kamarnya.
Mendengar cerita pelayan itu, Toan Hong ya telah bertanya :
„Mana binatang ajaib itu?” sambil bertanya begitu Toan Hongya berusaha untuk
bangun, namun ia jadi mengeluh perlahan lagi karena kesakitan, pinggangnya
dirasakan ingin patah, Itulah akibat libatan yang kuat dari binatang ajaib yang
menyerupai seekor ular atau ular naga itu.
Pelayan itu cepat2 meminta Toan Hongya agar merebahkan diri
saja dulu, sampai kesehatannya nanti pulih baru melihat binatang yang hampir
mencelakainya dan nyaris membinasakan raja itu.
Setelah Toan Ceng rebah pula, pelayan itu segera memanggil
tabib istana, yang datang memeriksa raja mereka. Setelah melakukan pemeriksaan,
tabib itu menyatakan bahwa Toan Hongya tidak terancam bahaya apa2.
Begitu juga dengan pinggangnya tidak ada satupun tulangnya
yang patah.
Jika raja itu merasa sakit2 pada pipggangnya, itu hanya
bekas libatan yang kuat dari binatang yang menyerupai ular tersebut.
Tabib itu juga telah memberikan Toan Hong ya obat godok,
yang diminuminya sendiri membantu raja itu duduk sesaat lamanya.
Toan Hongya empat hari rebah diatas pembaringan, dan selama
itu kesehatannya tampak memperoleh kemajuan dan tidak menderita sesuatu, selain
pinggangnya yang sering dirasakannya sakit2 itu.
Lain dari itu, tidak ada yang menguatirkan.
Tetapi pada hari ketujuh, justru suhu tubuh dari Toan Hongya
jadi panas sekali.
Dan raja ini juga telah mengigau.
Hal ini membuat para tabib istana jadi heran, mereka
semuanya berjumlah enam orang dan tabib2 itu telah melakukan pemeriksaan.
Tidak ada yang istimewa pada kesehatan Toan Hongya, tidak
terlihat gejala2 yang menguatirkan. Tetapi justru panas tubuh Kaisar ini telah
meningkat dan juga bibirnya telah kering, dimana kaisar ini juga sering
mengigau.
Tabib2 itu jadi bingung.
Mereka tidak tahu entah penyakit apa yang diderita raja
mereka.
Terlebih lagi hari kesepuluh Kaisar mereka mulai tidak
sadarkan diri.
Pingsan terus menerus selama tiga hari.
Hal ini membuat orang2 istana jadi panik, mereka mendesak
tabib2 itu untuk segera mengambil langkah2 yang diperlukan untuk menyelamatkan
raja mereka.
Tetapi tabib2 itu benar2 bingung, mereka tidak melihat
gejala apapun pada tubuh dan kesehatan raja mereka, hanya panas tubuh raja itu
yang kian lama kian meningkat, seperti juga di dalam tubuh Toan Hongya terdapat
kobaran api.
Yang membuat orang2 istana jadi panik dan berkuatir, karena
raja mereka itu telah beberapa hari tidak sadarkan diri.
Malah selalu mengigau saja, menyebutkan hal-hal yang
tidak-tidak.
Bahkan tidak jarang juga Toan Honya dalam pingsannya itu
ber-teriak2, seperti tengah melatih ilmu pukulan.
Banyak orang2 istana yang telah menangis mengucurkan air
mata.
Kerabat istana juga telah berkumpul dengan kekuatiran yang
sangat.
Yang lebih menguatirkan lagi, beberapa hari kemudian ditubuh
Toan Hongya terlihat bintik-bintik merah, yang merata pada kulit tubuhnya.
Hal ini diduga oleh tabib istana karena, tubuh Toan Hongya
terlalu panas.
Tetapi keadaan Toan Hongya yang pingsan dan sadar tidak
menentu itu, membuat para tabib itu menjadi bingung, mereka menduga-duga entah
penyakit apa yang diderita Rajanya.
Sudah belasan hari lamanya Toan Hongya rebah
dipembaringaanya, dan tubuhnya juga telah kurus kering, karena selama itu tidak
ada makanan yang masuk kedalam perutnya selain hanya air belaka yang diteteskan
kedalam mulutnya oleh pelayan-pelayannya.
Rakyat negeri Tailie sendiri telah bingung dan berkuatir,
mereka ikut berduka mendengar raja mereka menderita sakit yang aneh seperti
itu.
Mereka hanya bisa berdoa saja untuk kesembuhan Kaisar
mereka, yang sangat mereka hormati dan cintai itu.
Tetapi penyakit yang diderita oleh Toan Ceng, raja Tailie
itu, sangat aneh sekali.
Seluruh kulit tubuhnya telah berbintik-bintik merah, semakin
lama semakin penuh, sehingga tampaknya kulit Toan Hongya menjadi merah seperti
juga disekujur tubuhnya itu terdapat bintik-bintik merah yang mengandung darah.
Para tabib istana yang merawat Toan Hongya, jadi tambah
bingung, begitu juga beberapa orang istana yang selalu mendampingi Toan Hongya
jadi bingung dan gelisah.
Mereka tampaknya putus asa, sebab tabib2 yang merawat Toan
Hongya seperti juga tidak sanggup untuk menyembuhkan Toan Hongya dari penyakit
yang tengah dideritanya itu.
Semakin lama keadaan Toan Hongya semakin parah, raja Tailie
itu sering mengigau dan mengoceh tidak keruan, juga sering bergerak gerak
seperti tengah melatih ilmu silat.
Memang sering juga Toan Hongya dalam keadaan sadar, tetapi
keadaannya lemah sekali, bicaranya juga satu-satu, suaranya tidak jelas.
Toan Hongya sendiri heran dan bingung menderita penyakit
seperti itu, ia merasakan sekujur tubuhnya panas sekali, seperti juga dari
dalam tubuhnya menguap semacam hawa yang panas seperti kobaran api, dan Toan
Hongya merasakan kulitnya juga kering sekali, seperti juga kulit itu akan
mengelupas.
Yang menyiksa Toan Hongya adalah perasaan panas itu, seperti
juga bola api yang berputar-putar didalam perutnya itu naik kedadanya, Dan
setiap kali bola api itu memutar bergerak, naik dari dalam perutnya kedadanya,
Toan Hongya selalu merasakan napasnya jadi sesak dan dadanya jadi sakit bukan
main.
Keadaan seperti ini telah membuat Toan Hongya sering jatuh
pingsan tidak sadarkan diri, jika bola api didalam perutnya itu seperti
berputar naik sampai ketenggorokan dilehernya, sehingga napasnya seperti
tersumbat dan sulit sekali untuk menghirup udara segar.
Tetapi, setelah lewat lagi beberapa hari Toan Hongya
berusaha untuk mengendalikan bola api yang didalam perutnya itu, agar
berputar-putar didalam perutnya saja, tidak naik sampai kedadanya.
Keadaan seperti ini memang semula sukar sekali dilakukan
oleh Toan Hongya, namun setelah teringat petunjuk2 dari tojin Lam Siang Cin jin
yang pernah diterimanya dari pendeta itu untuk melatih sinkangnya, Toan Hongya
mulai bisa menyalurkan sinkangnya dan menguasai bola api itu sehingga hanya
berputar-putar didalam perutnya, tidak dapat naik lagi sampai kedadanya.
Dengan demikian Toan Hongya jadi tidak lerlalu sering
diserang oleh perasaan sesak dalam bernapas, ia juga tidak begitu tersiksa oleh
perasaaan sakit pada dadanya.
Toan Hongya sendiri melihat hasil yang telah dicapainya itu,
dimana sinkang yang dimilikinya bisa menguasai bola api yang sangat panas itu,
jadi girang walaupun ia masih lemah dan tidak bertenaga, tokh bisa bertahan
untuk beberapa saat lamanya, ia pun tidak terlalu sering jatuh pingsan lagi.
Melihat kemajuan yang dicapai oleh Toan Hongya, kerabat
istana jadi girang dan bersyukur. Begitu pula para tabib istana, walaupun
mereka bingung dan belum mengetahui apa yang diderita raja mereka tokh, mereka
ikut bergirang atas kemajuan yang dicapai olch raja mereka. Bahkan tabib2 itu
telah berusaha membuka kitab2 kuno pengobatan, untuk mencari sebab2 penyakit
yang diderita raja mereka ini.
Beberapa orang tabib lainnya telah melakukan penyelidikan
terhadap mayat ular yang berukuran besar itu, Ternyata ular itu bukan ular
sembarangan, karena selain tubuhnya yang bersisik itu tidak bedanya seperti
besi serta licin sekali, ular itu memiliki sebuah tanduk di tengah2 kepalanya.
Sekilas Iihat saja ular itu menyerupai seekor naga kecil.
Dengan penuh ketelitian para tabib itu berusaha menyelidiki
keadaan ular itu.
Bahkan mereka telah mengambil sedikit beberapa titik darah
ditubuh ular itu, untuk diselidiki.
Namua para tabib tersebut tidak juga berhasil menemui sebab2
penyakit raja mereka.
Toan Hongya sendiri menyadari, bahwa dirinya terancam bahaya
yang tidak kecil, ia berusaha untuk melatih terus sinkangnya yang pernah
diperoleh dari Lam Siang Cinjin.
Dengan melatih lwekangnya itu, Toan Hongya merasakan
tubuhnua jauh lebih segar, maka membangunkan semangat Kaisar ini untuk melatih
diri terus, untuk menyalurkan sinkangnya kedalam perutnya, agar bola api yang
sering ber-putar2 diperutnya itu bisa dikendalikannya.
Tetapi walaupun demikian Toan Hongya masih merasakan
tenaganya lemah sekali, sulit sekali ia ingin bangun dari pembaringannya,
dengan mengerahkan dan melatih sinkang yang ada padanya, Toaa Hongya masih bisa
bertahan diri, tetapi bukan berarti penyembuhan.
Justru penyembuhan itulah yang sangat di harapkannya.
Pelajaran Sinkang yang pernah di terimanya dari Lam Siang
Cinjin merupakan pelajaran yang tinggi, namun itu hanya bisa mempertahankan
diri agar tidak terlalu „terbakar” oleh kobaran bola api yang berada dalam
perutnya.
Dengan dikerahkannya sinkang yang dimilikinya, Toan Hongya
bisa memaksa bola api yang panas didalam perutnya itu tetap berdiam dan hanya
ber-putar2 didalam perutnya saja.
Sedangkan pihak istana telah mengeluarkan pengumuman, siapa
yang bisa mengobati luka atau penyakit yang diderita oleh Toan Hongya akan
diberikan hadiah yang sangat besar. Siapa saja yang bisa menyeiamatkan jiwa
Toan Hongya dari penyakitnya yang aneh itu, akan dianugerahi kemuliaan.
Memang cukup banyak juga tabib2 disekeliling negeri tersebut
yang berusaha untuk mengobati Toan Hongya, tetapi sejauh itu tidak seorangpun
yang berhasil.
Bahkan banyak juga yang mengundang tabib2 dari pegunungan,
yang semula telah hidup mengasingkan diri, untuk berusaha menyembuhkan Toan
Hongya.
Namun usaha kearah itu ternyata gagal sama sekali.
Orang-orang istana jadi tambah berkuatir, telah sebulan
lewat lamanya tanpa adanya tanda2 kesembuhan raja mereka.
Keadaan demikian menguatirkan sekali kerabat istana, begitu
juga rakyat negeri Tailie yang sangat menciniai raja mereka ini, jadi ikut
bersedih hati.
Mereka tahu, jika penyakit itu berlarut?, tokh akhirnya raja
mereka akan kehabisan daya tahannya aan berarti akan menemui ajalnya.
Keadaan seperti ini berarti akan membuat raja mereka tidak
akan tertolong lagi.
Dari hari kehari negeri Tailie semakin dirundung kabut kedukaan.
Terlebih lagi dipihak istana yang lebih banyak bermurung
diri.
Pemerintahan negeri untuk sementara waktu diambil alih untuk
diwakili oleh paman Toan Hongya, yaitu Toan Bun, tetapi kegiatan negeri itu
tampak beku sama sekali, karena semua orang tengah berduka hati.
Toan Hongya yang dari hari kehari terus menerus rebah
dipembaringan juga jadi tidak puas serta berputus asa.
Toan Hongya maklum bahwa dirinya sulit sekali disembuhkan
dari penyakitnya itu.
Walaupun keadaan demikian ber-larut2 dan dirinya tidak
segera menemui ajalnya tokh suatu saat jika memang tenaga dan semangatnya telah
habis, ia akan menemui ajalnya juga.
Sehingga Toan Hongya akhirnya suatu pagi memanggil pamannya,
yang selama ini mewakilinya, pesannya jika ia menemui ajalnya,
Toan Bun itulah yang harus meneruskan pemerintahana dinegeri
Tailie, sebab memang Toan Ceng belum betistri dan tidak memiliki anak, maka
tidak ada akhli waris dari takhta kerajaan dan hanya akan diwariskan kepada
kerabat yang terdekat dengan pihak raja yang tengah menjelang maut itu, yaitu
setelah dipertimbangkan Toan Ceng memilih Toan Bun.
Sambil menerima pengobatan terus menerus dari para tabib
istana, dan juga menerima perawatan yang teliti sekali, Toan Hongya pun tidak
pernah melalaikan untuk mengerahkan sinkangnya guna membendung bola api yang
berada dipeutnya.
Selama bola api itu masih bisa dibendungnya didalam perut,
berarti ia masih bisa untuk bertahan tidak terlalu sering pingsan atau sesak
napasnya.
Para tabib istana juga telah mengerahkan ber-macam2 obat2 yang
langka dan mahal harganya, guna memberikan kekuatan kepada raja mereka ini.
Entah berapa ba hyak obat2 yang mahal harganya telah dipergunakan.
—oo0oo—
(Bersambung Ke Bagian 24)
Tentang Penulis
- walkeduwal
- Kalisoka, Slawi, Tegal, Jawa Tengah, Indonesia